Dari Desa Untuk Indonesia

Antara menjadi kader "Siap Pakai" Atau kader "Prematur"


Organisasi bukanLah sebuah nama yang baru bagi kita dimana pun lingkungan kita berada. Di lingkungan mahasiswa kita mengenal beberapa organisasi baik intra kampus maupun ekstra kampus. Namun tidak semua mahasiswa mengenal apa itu organisasi dan apa yang terdapat dalam organisasi itu sendiri. Mengenal unsur-unsur dan tujuan yang terdapat dalam suatu organisasi merupakan tujuan awal Seseorang mengambil keputusan untuk bergabung dan berkecimpung dalam organisasi tersebut.
Berorganisasi tentunya hal yang bisa dikatakan wajib bagi setiap mahasiswa jika ingin benar-benar dibentuk untuk mampu bersaing di lautan masyarakat nantinya. Jika pembaca saat ini telah menggabungkan diri dalam organisasi tentunya ini merupakan hal yang perlu pembaca banggakan karena pembaca telah memilih jalur proses yang tepat jika pembaca ingin menjadi kader yang siap dipakai di kemudian hari. Pembaca sekalian Pasti sudah tau apa yang telah pembaca dapatkan selama proses di Organisasi yang pembaca geluti. .
Dalam organisasi kemahasiswaan kita mengenal Beberapa Bagian terkecil dalam organisasi itu sendiri. Dimulai dari pimpinan organisasi yang biasa dikenal dengan ketua Umum, Badan Pengurus sampai pada Anggota Organisasi itu sendiri. Setiap unsur-unsur di atas memiliki fungsional masing-masing. Lebih utamanya Jika seseorang dikatakan sebagai Badan Pengurus posisinya adalah sebagai Konseptor dari organisasi itu sendiri. Sedangkan yang menjalankan Konsep yang diberikan adalah para anggota yang berkecimpung dalam organisasi itu.
Namun terkadang kita menganggap Jabatan dalam organisasi merupakan tujuan kita berproses sehingga setelah kita menjadi Badan pengurus kita lupa akan Tugas dan tanggungjawab yang diemban sehingga membuat kita lupa akan Titah organisasi yang kita peroleh. Proses-proses seperti ini yang perlu di Perbaiki sehingga jangan sampai hal ini menjadikan kita kader yang Prematur. Dan ketika dipercayakan menjadi pemimpin, kita mampu menjalankan fungsional kita sesuai dengan Tupoksi kita masing-masing. Proses-proses inilah yang akan menentukan kita untuk menjadi kader yang “siap pakai” atau kader yang “prematur”.
Eksis tidaknya organisasi tergantung pada orang yang mengurus organisasi itu sendiri. sehingga Menjadi Badan pengurus dalam sebuah organisasi tentunya bukan hal yang di anggap enteng. Namun Terkadang menjadi seorang badan pengurus hanyalah sebuah hadiah dari kemenangan Politik menuju pemilihan badan pengurus.. Merupakan hal yang wajar jika dilihat dari segi politik. Tetapi merupakan hal yang tidak wajar jika Dalam pemilihan tersebut “Kualitas” tidak dijadikan sebagai tolak ukur untuk menentukan seseorang pantas atau tidak Menempati posisi tersebut. Marwah organisasi akan dipertanyakan jika dalam pemilihan kepengurusan itu sendiri lebih mengutamakan siapa yang mendukung kamu dalam perjalanan politik itu.
Totalitas dan loyalitas merupakan hal yang mendasar yang harus di jadikan sebagai tolak ukur dalam berproses jika ingin dikatakan kader yang siap di pakai di Lautan masyarakat. Tentunya kedua hal di atas perlu di sejajarkan dengan Kualitas. Yang menjadi pertnyaan umum untuk kita semua, sejauh mana proses kita untuk bisa dikatakan kader yang siap pakai ?? Tentunya pertanyaan diatas bisa terjawab jika saat ini kita benar-benar mengikuti proses yang ada dengan baik dan benar.
Penulis mengakhiri tulisan ini dengan harapan besar, dengan proses yang ada kita mampu menjadi seorang kader yang siap pakai di kemudian hari.

Sukses tidaknya anda nanti tergantung proses yang Anda jalankan saat ini. Untuk itu pergunakan waktu dengan baik untuk berproses.

Penulis: David kiik

Pengalaman berorganisasi
1. IMADAR Kefamenanu
2. GEMMA Kefamenanu
3. GMNI cabang Kefamenanu

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم